Aliran Uang (Cash Flow) dan Penyusunannya
Apa Itu Cash Flow ?
Dalam bahasa indonesia Aliran uang atau yang lebih dikenal secara
garis besar dengan
cash flow yaitu termasuk kata-kata
dalam suatu bidang Akutansi yang tentunya memiliki arti dan tidak kami
pelajari di jurusan kami, Mungkin bagi teman-teman yang pernah mempelajari di
Jurusan Akutansi atau yang pernah menjalani aktivitas sebagai Enterpreneurship/ Kewirausahaan pasti saja pernah
mendengar kata-kata cash flow ini, Cash Flow ini bisa disebut
juga dengan laporan keuangan /aliran
kas sangat berguna bagi siapa saja yang ingin membuka usaha, agar proses
keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat terorganisir dan terkoordinir dengan
baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak bisa dibohongi dengan
pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash Flow.
Menurut PSAK
No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan
bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya
satu tahun buku).
Dengan mengetahui apa itu aliran
uang, kita pasti bisa tahu kemana saja uang itu akan digunakan dan pasti
menguak ketransparasian keuangan, tanpa adanya penggelapan dana atau keuangan
yang banyak marak terjadi yang hukumannya tertera dalam UU. Tidak main-main
pasal yang diberikan juga menjatuhi hukuman yang cukup berat, namun belum bisa
memberi efek jera pada pelakunya, yang seharusnya ditingkatkan lagi
penghukamannya. Untuk itu kita membutuhkan ilmu ini guna pengetahuan kita atau
untuk pengalam kita dalam mengelola uang.
Pengertian Aliran Uang ( Cash Flow )
Cash flow
(aliran uang ) sendiri ialah merupakan
sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas
perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk
dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan/investasikan. Arus kas
(cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari
kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode.
Secara sederhana fungsi Cash flow
(aliran uang ) itu terbagi menjadi tiga yaitu :
1. fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk
tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat
relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
2. fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di
masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran
kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
a. Aliran kas awal
(Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk
kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b.
Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek
seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar
(cash out flow).
c. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek
(nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan
peralatan proyek.
Di dalam Cash flow memuat tiga bagian utama, yang
terdiri dari:
1.
Cash In Flow
Pada
bagian ini mengidentifikasikan sumber-sumber dana yang akan diterima, jumlah
dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan
tunai, pejualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap,
dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat yaitu;
kontinyu dan intermitan.
2.
Cash Out Flow
Pada bagian ini
berhubugan dengan mengidentifikasikan semua kas yang sudah diantisipasi, antara
lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan
pengeluaran lainnya. Cash out flow mempunyai dua sifat yang sama yaitu kontinyu
dan intermitan.
3.
Financing (pembiayaan)
Pada bagian ini
menunjukkan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi
defisit.
Penyusunan Aliran Uang Dan
Perhitungannya
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
- Menentukan minimum kas
- Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
- Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
- Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Bentuk
laporan arus kas setiap perusahaan berbeda, walaupun pada dasarnya sama yaitu
menggambarkan aktivitas kas selama periode tertentu. Ini tergantung kebijakan
pemimpin perusahaan. Dalam membuat laporan arus kas, kita mengenal dua metode
penyusunannya, yaitu :
§ Metode
Lansung (Direct Method)
Metode
lansung mentranslasikan setiap item dari laporan laba rugi akrual basis menjadi
pendapatan atau beban kas basis (basic cash).
§
Metode Tidak Lansung (Indirect
Method)
Wawasan
Internasional Laporan arus kas tidak di wajibkan semua negara. Sejumlah Negara
mewajibkan laporan yang melaporkan sumber-sumber dan aplikasi “dana” (yang
sering didefinisikan sebagai modal kerja) Negara-negara lain bahkan tidak
mewajibkan laporan arus kas maupun laporan arus dana sama sekali.
1.
WAHID memiliki sistem penjualan dan
pembelian yang dilakukan secara tunai. Income Statement per akhir
tahun adalah sebagai berikut:
Penjualan
Bersih
: Rp. 1.000
Harga Pokok
Penjualan
: Rp.
800 (-)
Laba Kotor
:
Rp. 200
Biaya Operasional
–
Gaji/Bonus : Rp. 50
–
Lain-lain : Rp. 40
–
Depresiasi : Rp. 20 (+)
Rp. 110 (-)
Laba Bersih Operasional
Rp. 90
Pajak Penghasilan 30
%
Rp. 30 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak
Rp. 60
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak
memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya karena depresiasi merupakan
biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash
Flow yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Laba
Bersih
: Rp. 60
Depresiasi
: Rp. 40 (+)
Cash
flow
: Rp 100
Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval)
per tahun, per bulan, bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang
dipakai, hasil penyusunan akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk
Bank, umumnya kita menggunakan interval bulanan atau tahunan.
Transformasi
Karakteristik Alternatif Proyek kedalam dimensi Moneter
Dalam hal pembahasan ini
contoh definisi dan lingkup ekonomi teknik, Proses pengambilan keputusan dan
evaluasi keputusan, Pengertian cash flow dan penyusunannya, Transformasi
karakteristik berbagai alternatif proyek kedalam dimensi moneter, Konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi
uang yaitu merupakan Perumusan bunga dan contoh penggunaanya untuk berbagai
variasi yang ada dalam cash flow.
Penilaian kelayakan
investasi dengan menggunakan NPV yang megedepankan analisis kelayakan finansial
tentu akan menolak proyek investasi dengan nilai cash flow bersih yang lebih
kecil dari modal karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan teapi
dalam prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan
dimuka, tetapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untuk maupun
situasu rugi. Prinsip ini lebih menjunjung keadilan,karena hasil akhir suatu
kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penetuan keuntungan dimuka,
maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami kerugian,sedangkan islam
menghendaki dilakukanya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan
penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.
Disamping itu penilaian
keberhasilan suatu usaha tidak saja ditentukan oleh peningkatan prestasi
ekonomi dan finansial saja. Akan tetapi keberhasilan itu harus diukur pula
melalui tolak ukur moralias dan nilai etika denga landasan nilai sosial dan
agama. Dalam islam, semua ketentuan hukum dan norma telah diatur oleh Al-Qur'an
dan hadist yang mejadi pedoman dalam bermuamalah. Dari kedua sumber tersebut
terbentuklah pilar yang menjadi landasan normatif ketika investasi. Setidakya
ada empat landasan etika yaitu landasan tauhid,keadilan dan
keseimbangan,kehendak bebas dan pertanggung jawaban. Walaupun masing-masing mempunyai
penjabaran yang beragam akan tetapi saat ini telah dijadikan konsensus sebagai
makna bagi perspektif aktivitas sosial ekonomi masyarakat muslim salah satunya
adalah etika investasi. Melalui aktivitas ekonomi,manusia dapat megumpulkan
harta sebanyak mungkin,akan tetapi kesemuanya itu tetap dalam batasan dan
sesuai aturan yang ada, agar mencegah adanya penggelapan dana atau keuangan
yang banyak marak terjadi yang hukumannya tertera dalam UU.
Oleh karena itu keimanan dan
norma memegang peranan penting dalam ekonomi karena keimanan akan mempengaruhi
cara pandang dalam membentuk sikap,perilaku dan kepribadian manusia. Islam
membolehkan untuk memperkaya diri, meskipun demikian islam menentukan pula
bagaimana cara yang baik untuk memilikinya. Islam juga mengizinkan individu
untuk mengelola kekayaan yang menjadi miliknya, akan tetapi islam telah
menentukan cara mengelolanya dengan baik sehingga terjadi sirkulasi kekayaan
pada semua anggota masyarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya
pada segelintir orang..
Casino Nights Online | Free $1000 Bonus with JCMH
BalasHapusThis means that the casino can't take your money and gamble. You can gamble 광명 출장샵 with no 거제 출장샵 deposit, free spins, and even money 제주 출장마사지 back 군산 출장마사지 bonuses for 강릉 출장마사지 new players.