KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadapanAllah Swt, karena berkat rahmat dan karunianya makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Ada pun makalah ini kami susun, untuk dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Lingkungan ( softskill ).
Makalah ini kami beri judul “
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan ”. Kami berharap dengan
disusunnya makalah ini dapat membantu mahasiswa dan masyarakat mengetahui
pengetahuan mengenai Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan secara lebih
jelas. Oleh karena itu kami mengajak anda untuk membaca dan mempeajari bebagai
hal tentang mata kuliah pengantar lingkungan yang kami kaji dalam makalah ini.
Semoga makalah yang kami sajikan dapat memberikan tambahan dan wawasan bagi
pembaca
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................ii
BAB I Pembahasan....................................................................................................1
Ilmu Teknologi Dan Pengetahuan Lingkungan..........................................................................1
a. Keberlanjutan Pembangunan..............................................................................................1
b. Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko...........................................................................3
c.
Kesadaran Lingkungan........................................................................................................4
d.
Hubungan Lingkungan dengan
Pembangunan....................................................................5
e.
Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup oleh Proses Pembangunan.......................6
Dafar Pustaka..................................................................................................................
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
Teknologi adalah
metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau
dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia.Dalam memasuki Era Industrialisasi,
pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak
pertumbuhan melalui industry.Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu
yang baru.namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu
gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung.Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik.Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah,
juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang
ada di sekitarnya.Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di
sekitar.Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial.Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
A.
Keberlanjutan Pembangunan
Pembangunan berkelanjutan
adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa
depan" Pembangunan
berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development.
Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan
tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi
dan keadilan sosial. Pembangunan
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas
daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan:
pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut
ketiga hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan bekelanjutan,
dimana pembangunan Hijau lebih mengutamakan keberlanjutan lingkungan di atas
pertimbangan ekonomi dan budaya. Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen
bahwa konsep ini menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana
pemikiran mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit dPembangunan berkelanjutan
tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu,
pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Menyebut ketiga hal dimensi
tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi pembangunan
berkelanjutan.
Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain
menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara
dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi
keberadaan sumberdaya dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan sumberdaya alam
banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran
dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti
pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang
kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan
merugikan manusia itu sendiri. Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan
sumberdaya alam. Namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan
kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas
lingkungan.
Di
Indonesia, kontribusi yang menjadi andalan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi
dan sumber devisa serta modal pembangunan adalah dari sumberdaya alam.
“Sumberdaya alam mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik
pada masa lalu, saat ini maupun masa mendatang sehingga, dalam penerapannya
harus memperhatikan apa yang telah disepakati dunia internasional. Namun
demikian , selain sumberdaya alam mendatangkan kontribusi besar bagi
pembangunan, di lain pihak keberlanjutan atas ketersediaannya sering diabaikan.
Begitu juga aturan yang mestinya ditaati sebagai landasan pengelolaan suatu
usaha dan atau kegiatan mendukung pembangunan dari sektor ekonomi kurang
diperhatikan. Akibatnya, ada kecenderungan terjadi penurunan daya dukung
lingkungan dan menipisnya ketersediaan sumberdaya alam yang ada serta penurunan
kualitas lingkungan hidup.
B.
Mutu Lingkungan Hidup Dengan
Resiko
Pengertian
tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman
untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan
pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan, namun dalam
perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu
lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran,
erosi, dan banjir. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai
keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi
kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Berbagai keperluan hidup terpenuhi
dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan
rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara tropis yang kaya akan sumber daya alam melimpah
ruahnya sumber daya alam Indonesia sudah sangat terkenal sejak zaman dulu.
Penjajahan yang terjadi di tanah air tercinta ini pun awalnya adalah perebutan
akan potensi sumber daya alam ini.
Secara
alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan yang terjadi timbal balik antara
sumber daya manusia dan sumber daya alam (baik yang dapat diperbaharui atau pun
tidak). Hubungan timbal balik tersebut pada akhirnya adalah penentu laju
pembangunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
pembangunan adalah lingkungan sosial (jumlah, kepadatan, persebaran, dan
kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik,
teknologi, dan sebagainya. Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai negara
subur makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula dengan
potensi sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah, ternyata
Indonesia sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara
maju. Banyak faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi
negara maju. Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak profesional
termasuk dalam hal pengelolaan potensi alam.
Resiko yang di alami :
‘’ Pasal 28H Undang-Undang Dasar Tahun 1945
mengamanatkan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi
setiap warga negara Indonesia. Artinya bahwa menjaga lingkungan hidup agar
tetap baik dan sehat adalah sebuah kewajiban karena merupakan bagian dari hak
asasi setiap warga negara Indonesia.’’
C. Kesadaran
Lingkungan
Tujuan peningkatan kesadaran lingkungan ialah, memasyarakatkan lingkungan
hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat kepada
permasalahannya saja. Membangkitkan partisipasi untuk ikut memelihara
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Yang diperlukan adalah masyarakat
yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping menjaga lingkungan sendiri
secara langsung. Peningkatan
kesadaran sebagaimana juga semua usaha yang menyangkut lingkungan hidup harus
berpacu dengan waktu sebab peruskan – perusakan masih terus berlajut dan
menigkat. Daya terbatas dan sarana yang khusus ini tidak ada, usaha dilakukan
melalui sarana informasi yang telah ada dan terutama diarahkan kepada lembaga –
lembaga dan kelompok – kelompok masyarakat yang strategis.
Peningkatan kualitas dan
kuantitas hidup untuk mencapai yang lebih baik (life good) adalah cita-cita
dari setiap individu maupun masyarakat. Olehnya, berbagai ikhtiar untuk
mencapai hal tersebut harus diformulasi secara holistik dan komprehensif agar
perubahan yang dilakukan tidak hanya pada tataran instrumental saja, melainkan
mengakar dari tataran nilai (paradigm) sehingga manusia mampu terbebas dari
berbagai ambivalensi yang terjadi selama ini. Sekarang saatnya merenungkan
sejenak dan melihat secara jernih persoalan-persoalan lingkungan hidup.
Bagaimana masa depan generasi mendatang bilamana bumi tak bisa dirawat oleh
generasi sekarang.
Perubahan paradigma perlu
komitmen dalam implementasinya. Resolusi terhadap berbagai persoalan lingkungan
hidup khususnya pelestarian SDG harus dilakukan oleh semua kalangan tanpa
terkecuali karena persoalan lingkungan hidup adalah persoalan universal.
Perhatian serius oleh seluruh stakeholder adalah hal yang utama, penegakan
hukum (law enforcement) oleh pemerintah, kongkritisasi pembangunan
berkelanjutan diberbagai sektor, pembangunan SDM berwawasan lingkungan melalui
peningkatan kapasitas, kesadaran dan etika lingkungan hingga upaya pelestarian
SDG melalui kegiatan eksplorasi dan konservasi oleh berbagai kalangan. Jika
upaya pelestarian lingkungan hidup merujuk pada pembangunan manusia, maka yang
harus dilakukan secara bertahap adalah peningkatan kesadaran, etika dan
pembangunan kapasitas SDM berwawasan lingkungan.
Usaha peningkatan kesadaran ini baru dimulai dan masih menghadapi berbagai
kendala, umpamanya untuk mencapai petani miskin yang sering merusak lingkungan
karena keadaan ekonominya. Identifikasi sasaran dan saluran yanglebih tepat di
kalangan masyarakat, diharapkan bahwa usaha selanjutnya akan mampu menimbulkan
proses penjalaran informasi yang cepat.
D. Hubungan
Lingkungan dengan Pembangunan
Sebagai salah satu negara
dengan kekayaan dan keragaman alam serta budaya yang luar biasa, patutlah kalau
Indonesia dikatakan sebagai negara mega biodiversity kedua setelah Brazil.
Dengan luas daratan sebesar “hanya” 1,5% dari seluruh luas permukaan Bumi
ini,Indonesia merupakan tempat yang menyumbangkan lebih dari 10%
tumbuh-tumbuhan didunia, lebih dari 10.000 spesies pohon tegak di dunia, dan
sekitar 25.000 sampai 30.000spesies tumbuhan berbunga.
Indonesia memang benar-benar
satu negara mega biodiversity yang luar biasa dan tentunya perlu disyukuri.
Namun pada saat yang sama perlu diingat dan terus dikumandangkan dengan lantang
bahwa telah terjadi berbagai kerusakan dan degradasiyang luar biasa dan
mengancam keberlanjutan Indonesia. Di sektor kehutanan telah terjadi
deforestasi yang meningkat dalam beberapa dekade ini. Seperti dilaporkan oleh
Bank Dunia (2003) dan Departemen Kehutanan, tingkat deforestasi di Indonesia
telah mencapai lebih dari dua juta hektar per tahun.
Karena penigkatan usaha pembangunan maka akan terjadi pula peningkatan
penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan timbulnya permasalahan –
permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam pembangunan, sumberdaya alam
merupakan komponen yang penting dimana sumbersaya alam mini
memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi,
hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena
menigkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa
terganggu, yang kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia.
Proses pembangunan mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadaplingkungan
hidup manusia, baik akibat langsun maupun akibat sampiingan seperti pengurangan
sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.
E. Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup oleh Proses Pembangunan
Pencemaran
dan Perusakan Lingkungan Hidup oleh Proses Pembangunan
Sebagaimana diarahkan dalam GBHN
tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian darai pembangunan ekonomi
jangka panjang untuk mencapai struktur ekonomi yang semakin seimbang dan sektor
industri yang semakin majudan di dukung oleh sektor pertanian yang tangguh.
Selanjutnya di gariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu mendorong
berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta
lapangan kerja baru, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa,
penunjang pembangunan daerah, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya
sekaligus sebagai wahana pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi
merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya, hal tersebut antara lain disebabkan oleh terbatasnya lahan pertanian.
Industrialisasi merupakan jawaban terhindarnya tekanan penduduk terhadap lahan
pertanian. Mendapat perhatian ialah bahwa industri merupakan salah satu sector
pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan mencemari lingkungan,
apabila hal ini tidak mendapat perhatian yang serius maka ada kesan bahwa
antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam arti semakin
maju industri akan semakin merusak lingkungan hidup tersebut.
Kegiatan pembangunan industri
menimbulkan dampak-dampak negative diantaranya :
1.
pandangan
yang kurang menyenagkan pada wilayah industry
2.
penurunan
nilai tanah di sekitar industri bagi pemukiman
3.
timbul
kebisingan oleh pengoprasian peralatan
4.
bahan-bahan
buangan yang dikeluarkan industri dapat mengganggu atau mengotori udara, air
dan tanah
5.
perpindahan
penduduk yang dapat menimbulkan dampak sosisal
6.
hasil
produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat
7.
timbulnya
kecemburuan social
Dampak tersebut sudah akan
terjadi sejak perencanaan atau eksplorasi suatu industri, dan dapat terus
berlanjut pada tahapan konstruksi maupun oprasinya. Pembangunan industri
terutama pada awal perencanaan harus sudah memperhatikan faktor lingkungan.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
a)
Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5
skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh
fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
b)
Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini.
DAFTAR
PUSTAKA